Thursday, March 25, 2010

part 1

Pilihanku

Kisah ini adalah kisahku yang terjadi sekitar 6 tahun yang lalu.Sebut saja namaku mita,aku memang masih berumur 18 tahun,Aku baru saja lulus dari sekolah tingkat SMA.perbedaan pendapat dengan ayah adalah alasan yang membuat aku keluar dari rumah,ayahku menginginkanku untuk sekolah di universitas kedokteran tertinggi di Jakarta ya mungkin karna keluarga ku rata-rata menjadi seorang dokter.Sedangkan aku sendiri bercita-cita menjadi seorang model dengan kehidupan yang serba glamour dan selalu party setiap hari,ya mungkin karena aku terbilang anak gaul jakarta.Sampai akhirnya ketika suatu malam aku pulang kerumah sudah larut malam dan dalam keadaan mabuk.Saat itu kebetulan pembantuku yang membukakan pintu dan berkata "ya ampuuuun non mita,kenapa pulangnya sudah sangat larut malam,nanti kalau ketahuan tuan bisa gawat urusannya,Aaa.." aku pun memotong kalimat bi minah "udaaah deh ngga usah bawel,papa mana ? udah tidur kan ? cepet bikinin air panas buat aku mandi,inget ngga pake lama".Bi minah adalah nama pembantuku,dia sudah cukup tua,Bi minah sudah bekerja di rumahku sejak aku baru lahir,jadi dia sangat mengerti seperti apa diriku.
Malam itu aku terhindar dari ayahku,tetapi paginya aku tidak ikut sarapan pagi dan ayahku pun menanyakan kepada mama "ma kemana mita ? apa dia belum bangun ? anak itu sudah besar makin ngelunjak!".mama pun membalas perkataan papa "paling juga mita masih tidur pa,yasudahlah namanya juga anak muda".papa berkata "justru karena dia masih muda dia ngga boleh malas-malasan seperti itu ma,mama gimana sih masa anak seperti itu dimanjain.Mbooo tolong bangunkan mita,bilang ayahnya mau bicara".Mbo minah pun menyaut "baik tuan".Pintu kamarku pun berbunyi tok tok tok "non mitaaaaaaaa bangun non sudah pagi,tuan ingin bicara sama non mita",sekilas aku menyadari bahwa suara yg muncul dari louar pintu kamarku adalah suara mbo minaaah.aku pun menjawab "hmmmmmmmmmmm masih ngantuuuuuuuuuk".Lalu mbo minah pun pergi menyamperi ayahku dan berkata "mba mita katanya masih ngantuk tuan"


to be continue

No comments:

Post a Comment